Senang lho bisa kumpul satu unit lagi. Banyak cerita konyol yang dibagi. Anak-anak unit saya pelawak semua soalnya :D
Kami mulai merencanakan program apa yang dibutuhkan dan bisa dilakukan di Sungai Padang. Sharing hasil observasi dan brainstorming program apa yang memang warga butuhkan. Salah satu produk khas Sungai Padang adalah belacan (terasi udang). Belacan cukup terkenal di luar desa, tapi dikenalnya sebagai belacan Sijuk (nama kecamatan). Kemasan belacan ini juga masih sederhana, hanya dibungkus anyaman mangkuang (sejenis bambu).
Oh iya, kolase di bawah ini kebanyakan diambil saat rapat unit untuk menyusun Laporan Rencana Kegiatan (LRK). Rapatnya di kantor desa, jauh dari Munsang, dan saat itu kami cuma ada satu motor. Beruntunglah saya sepondokan sama Bagus yang rayuannya maut banget, sampai-sampai ada seorang warga yang dengan rela hati mengantarkan kami ke kantor desa dengan mobilnya. Uhuy.
Pas mau pulang, kami kebingungan. Motor Munsang satu-satunya malah dipake untuk bersih pantai di Pantai Batu Bedhil. Jengjeeeng. Mau minta dijemput warga juga ngga enak, ngerepotin. Kami berenam pun memutuskan untuk jalan kaki ke Munsang. Anak-anak sudah memperingatkan kami, kaminya aja sok kuat. Setelah pamit ke teman-teman yang lain, kami mulai jalan. Keputusan kami tadi mulai diperdebatkan. "Serius nih mau jalan?" "Gila, jauh banget lho ke Munsang tuh." "Udah, nunggu motor balik aja." "Tapi mereka masih lama di pantainya." Kami pun mampir ke warung terdekat. Lalu berbalik ke kantor desa. Pasrah menunggu motor.
Oh ya beberapa minggu kemudian, Eko dan Alfan berhasil menjadi pemberani karena jalan kaki dari kantor desa ke Munsang. Malam-malam, bermodal headlamp. Murni karena mereka iseng.
rapat unit. silaturahmi ke rumah kepala SD. |
saya melihat scene seperti ini hampir setiap hari. they're my housemates. semoga ngga keterusan ya :p |
No comments:
Post a Comment