The gate to "Maritime Culture". Ahoy, welcome on board.
Iwan Effendi feat Papermoon Puppet Theatre | Finding Lunang
Saya tidak meragukan keunikan Papermoon, tapi jujur saya agak bergidik saat melihat karya mereka (and not in a good way). Pementasan Papermoon pertama yang saya lihat adalah Mwathirika dan saya malah lebih tertarik untuk memperhatikan ekspresi dan gerakan dari the puppeters, instead of the puppets. Terlepas dari serangkaian boneka kayu yang creepy (bagi saya), wahana carrousel yang menjadi sentral instalasi ini ciamik punya.
Entang Wiharso | Borderless: Floating Islands
Rumit. Tiga fase pasangan di pulau terapung: pasangan muda yang bermimpi, hari pernikahan dan menatap masa depan, serta perspektif yang telah bergabung paska pernikahan. Tablo yang ketiga ini yang membuat saya mengerutkan dahi. I got the memo but still kinda disturbing. Dan jangan lupa payung dan pohon pisang, sang pelindung dari hujan atau cobaan.
Yahya Rifandaru | Aku Marah Karena Kau Tak Ramah (Sajak Laut)
Perfect decoration for my future yacht.
Irwanto Lentho | Dari Hulu Sampai Hilir | 2013 | Hardboard cut, stencil, hand coloring in canvas | 244 x 244 cm
Saya pernah datang ke pameran tunggal Irwanto Lentho di Bentara Budaya beberapa tahun yang lalu. Sejak saat itu saya selalu senang jika menemukan karyanya di pameran. Setiap karyanya melalui proses yang panjang dan usaha yang tidak ringan. Gambar di atas adalah "cetakan" yang "dicukil" secara manual. Bukan berarti lukisan yang sudah diberi warna tidak memukau, tapi saya lebih suka memperhatikan cetakannya yang detail luar biasa.
Arwin Hidayat | Balada Marunda | 2013 | Ink on paper
Gemar berdoa selagi muda. *catet*
Theresia Agustina Sitompul | Noah's Ark | Young Artist Award Winner
Lihat lima telapak tangan sebagai dayung di gambar di atas? Nah, itu bisa bergerak. Jangan tanya saya karya ini pakai tenaga apa, karena saya juga masih penasaran. Di masa depan, Nuh akan membuat bahtera yang bisa terbang. Well, ini cuma imajinasi awam saya yang sok menganalogikan kerikil di bawah sebagai tanah.
Sigit Pamungkas | Kris Not An Ordinary Treasure
Jadi inget Iron Throne di Game of Thrones. It's kinda creepy for me.
Michael Maxon | Bahtera Kaum Urban | 2012 | Acrylic on canvas | 100 x 150 cm
Layaknya kaum urban masa kini, selalu ingin tahu aktivitas orang lain :p
Sri Astari | Permisi
Love the rhymes.
T-KA_T-KI (Trinodal Group)| The Vision is Gone... You Can Now Open Your Eyes
Saat mandi adalah saat suburnya imajinasi.
Amaury Breteau | La Mer
Can you guess which one is the legacy of the man who doesn't care? Touche.
Aan Arief Rahmanto | Opera Rakityat | 2013 | Oil on canvas | 200 x 300 cm
Viva La Vida versi Jogja. Hal lain yang saya suka adalah tekstur lukisan ini. Tau kan biasanya lukisan dengan cat minyak pasti teksturnya agak kasar karena cat. Nah di lukisan ini ada beberapa bagian yang sengaja dihaluskan. Jadi semacam ada benda datar yang digesekkan ke kanvas dan meratakan tekstur dari cat, makanya ada bagian yang terlihat blur.
Made Wianta | The Fort
Whoa. Just whoa.
Eddy Susanto | Sea of Spice (Emas Abad Enam Belas)
Nosegasm.
Yee I Lann | The Orang Besar Series: A Rousing Account of Migration in the Language of The Sea
This photo makes me imagine how animals migrated ages ago.
Agus Suwage | Menghidangkan Mitos
Ada yang mau sup sirip ikan hiu?
Budi Kustarto | Entitas Khayalan | 2013 | Oil on canvas | 200 x 250 cm
Pertempuran semacam ini hanya bisa ditemui saat pingsut. Dan mungkin pelukisnya pernah ke Belitong, tepatnya ke Pantai Tanjung Tinggi. Jadi kangen.
Mella Jaarsma | The Landscaper | 2013 | Video installations, wood, paint, iron, leather.
Yang menarik dari
instalasi ini adalah video seorang pria yang memakai rok yang dibuat dari
kumpulan lanskap masa penjajahan Belanda dan menari Sufi di atas landas pacu. Pesisir
pantai selatan Jogja sebagai latarnya dan ia terus menari dan berputar hingga
rubuh. Kalau saya seorang balerina, saya pasti tergoda untuk menari di tempat
yang sama.
Sapto Sugiyo Utomo | Mengarungi Samudera Dengan Kesederhanaan | 2013 | Oil on canvas | 200 x 150 cm
Saya yakin pembuatan lukisan sederhana ini tidak sesederhana judulnya yang mengusung keserhanaan. Setiap garis di lukisan ini terlihat sederhana, padahal tidak sesederhana itu. Ah pokoknya lukisan ini tidak sesederhana kelihatannya. *mulai belibet*
Andri 'Abud' William | Di Laut Kita Jaya Di Darat Kita Buaya #1
*ngikik*
Mie Cornoedus | And On The Eighth Day There Were Perumahan
Or Mc'Donalds. Or 7-11.
Heri Dono | The Three Donosaurus
"...menandakan bahwa di dalam sel tubuh manusia masih menempel DNA Dinosaurus yang memperlihatkan bahwa di dalam kehidupan yang dianggap beradab ini, kita masih melakukan peperangan, kekerasan, penjajahan, dan hal-hal yang tidak berperikemanusiaan." Ouch.
Hans Sautter | Four Masted Barque Nippon Maru, from Japan Parade of Sail, Sail Osaka in Heavy Weather North Atlantic Ocean
I got goosebumps just imagining how it feels if i was there.
3Point Award (Syafiudin) | Our New Land #4
Saya masih penasaran ini di dermaga bakau TN Baluran apa bukan.
3 Point Award (Bey Shouqi Hamidy) | Untitled
Banyak bicara tanpa banyak kata.
Agustina Tri Wahyuningsih | Tiada Badai Tiada Topan Kau Temui, Ikan dan Udang Menghapiri Dirimu...amin
This clown fish and the gank are irresistable.
Sampai jumpa di ART|JOG 2014!
Love, A.
No comments:
Post a Comment