Saturday, July 28, 2012

KKN 53b Goes to Belitong Day 1 - Teronggok di Tanjung Priok

kesibukan malam di Tanjung Priok

Sabtu - Minggu, 7-8 Juli 2012
Kaki kami belum menginjak tanah Belitong, tapi selama perjalanan sudah ada banyak hal yang bisa diceritakan. Lepas dari Gombong, supir bis yang kami tumpangi berhenti di sebuah konter pulsa pinggir jalan. Membeli hape. Sesampainya kami di pangkalan bis di Jakarta, beberapa preman menghampiri bis kami. Terima kasih banyak untuk Eko yang sudah stand by menunggu kedatangan kami dan berhasil nego dengan preman-preman itu. Terima kasih pada Jakarta untuk sambutannya yang keras.

Pukul 8 pagi kami menjadi orang pertama di terminal penumpang Nusantarapura, Tanjung Priok. Pelabuhan masih sepi. Kami pikir itu karena masih pagi. Ternyata sampai sore pun tetap sepi. Saya tidak melihat pegawai pelabuhan yang bertugas. Beberapa pintu masuk maupun keluar masih terkunci. Untungnya, hidup kami diselamatkan oleh sebuah minimarket waralaba yang ada di sana. Interaksi terakhir dengan minimarket sebelum bergerak ke Belitong. Tidak lupa memaksimalkan toilet pelabuhan sebelum mengapung di laut selama 20 jam.

Menjelang maghrib, pelabuhan mulai ramai. Hanya ada satu gate yang dibuka, digunakan untuk loading barang.  Kapal kami, sebut saja Tri Star, seharusnya berangkat jam 5 sore. Beberapa teman meyakinkan kalau kapal itu pasti ngaret. Iya saya maklum, tapi kaget juga ternyata kapal terlambat hampir 12 jam dari waktu keberangkatan yang tercantum di tiket. Anak-anak cowok membunuh waktu dengan bermain kartu. Kalau kalah, harus berani menanggung malu karena harus memeluk tiang bangunan pelabuhan. Atau duduk di tengah pelabuhan sambil menenteng galon. Atau duduk di tengah pelabuhan sambil memakai galon terbalik di kepala. Atau mengajak kenalan dan berfoto dengan seorang calon penumpang lain. Terima kasih untuk saudara Syaiful atas hiburannya hahahahaha. Kami baru diinstruksikan untuk naik ke kapal jam 11 malam. Itu pun diwarnai insiden ponsel Eko yang di-charge di sebuah kios pelabuhan, kemudian saat mau diambil, kios itu tutup. Kusut. Setelah membangunkan si penjaga kios, kami pun berlari ke pintu masuk pelabuhan. Sesampainya di kabin kapal, saya langsung berbaring di kursi. Tidur.

Paginya, saya dengan semangat melihat jam tangan. 6.30. Refleks, saya pun menoleh ke jendela kapal. Pemandangan di luar adalah ratusan mobil yang akan dikirim ke luar Jawa. Pemandangan yang saya lihat sebelum saya tidur semalam. Betapa sakit hatinya saya saat menyadari bahwa kami belum meninggalkan Tanjung Priok. Sunrise yang terlambat cukup menghibur saya. Tak lama, kapal kami berangkat juga. Estimasi lama perjalanan mencapai 20 jam. Antimo sudah di tangan. Selamat tinggal daratan! Sampai jumpa di tanah Belitong!


fajar dari atas kapal Tri Star
P.S. Terima kasih untuk Pulung yang mengizinkan saya nge-blog meskipun kuota modemnya tinggal setengah :')

Love,



No comments:

Post a Comment