Setelah menyelesaikan
semua program yang kami buat, hari-hari yang tersisa di Belitong saya nikmati
habis-habisan. Bersama dengan Kiki, kami ngebut menyicil berkas-berkas
administratif. Di sore yang selo ini, saya menemani Kiki yang belum pernah ke
Tanjung Tinggi. Saya sih ayo-ayo aja. Meskipun pengalaman bareng Diba kemarin
itu seru, tapi pulangnya agak keder juga soalnya jalanan gelap tanpa penerangan
cukup. Cewek-cewek naik motor malem-malem melewati jalanan yang gelap dan
kadang cuma ada pepohonan di kiri-kanan. Serem.
Berbekal tripod Zidan,
kami berdua cari motor pinjaman ke rumah Dona, bocah yang sering main ke
pondokan. Kami baru pertama kali bertemu ibunya, tapi beliau dengan baiknya
meminjami kami motor dan mengisi bensinnya dulu. Full. :’). Motor yang
kami dapat adalah motor kopling. Untungnya Kiki yang serba bisa ini juga bisa
nyetir motor kopling *peluk*. Kami berangkat udah kesorean, jadi tujuan
satu-satunya adalah Pantai Laskar Pelangi. Untung banget dah bawa tripod
hahaha.
Sayangnya, langit sore
ini berawan. Padahal kemarin cerah banget. Kemarin itu rezeki kali ya, saya
bisa liat senja yang aduhai J. Saya lagi asyik naik-naik batu, eh tetiba muncul
dua sosok familiar di bawah.
Zidan - Muchtar |
Ternyata duo bocah ini
memang punya agenda terselubung! Tadi siang Zidan pamit nganter Muchtar beli
tiket kapal buat balik ke Palembang, tapi kok bawa kamera. Gembeeeelll
hahahaha. Kami pun langsung merasa bersalah karena Bagus dan Akbar ngga ikutan.
Ngga papa, berarti ada agenda buat ke sini lagi full team hahaha.
P.S. Saya baru nyadar kalo foto di sini, hasilnya ngga pernah jelek. This beach is photogenic!
Love,
No comments:
Post a Comment