Hari ini kami foto keluarga Munsang dan ke belahan
lain Pulau Belitung, yaitu Belitung Timur (Beltim), mantan daerahnya Ahok. Kali
ini kami mengajak beberapa pemuda Sungai Padang untuk turut serta. Bermodalkan dua
mobil pinjaman dari Pelindo dan satu bus pinjaman dari Pemkab, berangkatlah
kami ke Beltim. Boi, Beltim itu jauh. Butuh empat jam untuk sampai ke sana.
:') |
Destinasi pertama adalah
Bendungan Pice. Konon tempat ini jadi salah satu lokasi syuting film Sang
Pemimpi. Saya bukan penggemar berat tetralogi Laskar Pelangi maupun kedua filmnya,
jadi awalnya sempat bingung kenapa kita harus jauh-jauh berkendara untuk lihat
bendungan.
sejauh mata memandang |
Alfan nyeburin anak orang -___- |
Destinasi selanjutnya
adalah rumah Bu Muslimah, guru para bocah-bocah Laskar Pelangi. Tadinya kami
tidak berencana ke sini, tapi saat sholat dzuhur kami secara kebetulan bertemu
kakak Bu Muslimah dan tetiba diputuskan untuk mengunjungi beliau. Beliau
orangnya bersahaja dan ramah. Beliau juga mengutarakan kebanggaannya pada
Andrea Hirata.
original cast Laskar Pelangi |
Tujuan berikutnya adalah
replika SD Muhammadiyah Gantong atau SD Laskar Pelangi. Ya, hanya replika,
bangunan aslinya sudah direnovasi. Lokasi aslinya juga bukan di bukit pasir nan panas ini.
Perjalanan dilanjutkan
ke Pantai Lalang. Bisa diibaratkan pantai ini adalah pantai selatan-nya Jogja,
sedangkan pantai di Tanjung Tinggi dan Tanjung Kelayang adalah pantai di
pesisir Gunung Kidul. Pasirnya sih putih, tapi kotor dan air lautnya coklat plus
ombaknya besar.
Bukit Samak atau Bukit
A1 menjadi tujuan selanjutnya. Di sini bisa lihat laut dan ada beberapa toko
oleh-oleh. Tapi di sini saya cuma ngobrol-ngobrol, agak krik-krik gitu
tempatnya. Harga oleh-oleh di sini juga lebih mahal.
Warung kopi Manggar
menjadi pelabuhan terakhir hari ini. Sebenernya kami ke Beltim gegara para lelaki
ngebet minum kopi Manggar -_____-. Secangkir kopi hitam harganya empat ribu
rupiah, sedangkan kopi susu harganya enam ribu rupiah. Sayangnya warung kopi
tidak menjual kopi bubuk yang kemasan untuk oleh-oleh, harus ke toko kelontong
gitu.
foto 1, 4, 5, 10 : Zidan | foto 2, 3, 12 : Pulung
Perjalanan panjang ini
membuat saya sadar. Ngga mungkin banget bocah-bocah Laskar Pelangi beneran
main-main di Tanjung Tinggi kaya di film, wong dari sekolah mereka ke pantai
ini jauhnya masya allah. Namanya juga film.
Love,
No comments:
Post a Comment