Keunggulan utama dari
kamera analog bagi saya adalah element of surprise. Hasil yang tercetak
di roll seringkali berbeda dengan apa yang kita “intip” di layar kecil kamera
analog kita, apalagi saya punya toycam disderi yang kalau membidik mengandalkan
insting karena tidak ada layar bidik. Belum lagi kalau ada cahaya yang masuk
tanpa kita sadari dan menyebabkan “bocor” atau “terbakar”. Kadang membuat
dramatis, kadang bikin nangis. Apalagi kalau dari 36 jatah foto dalam satu roll
semuanya berwarna merah-oranye-kuning atau hitam kelam.
Meskipun pernah gagal
cuci scan toycam Aquapix (bayangin dong udah capek-capek snorkeling di Belitung
eh dokumentasi bawah laut gagal total), saya iseng sedikit eksperimen dengan roll
pertama toycam Jelly saya. Setelah semua film terpakai, saya memutarnya sambil
sedikit membuka penutup kameranya. Tapi tidak di ruangan terbuka, saya membukanya
di dalam lipatan bedcover, ceritanya bedcover ini jadi “ruang gelap”. Khawatir kah
akan hasilnya? Oh, jelas. Tapi saya berani seeksperimental ini karena sudah mengambil
banyak gambar di kamera digital, kalau engga ya ogah nekat juga haha.
Hasilnya cukup memuaskan.
Ada yang jelas dan cukup sempurna, namun lebih banyak yang dihiasi warna-warni
jingga. Beberapa malah menyerupai abstrak yang tak terdeteksi gambarnya. Nah, inilah
beberapa foto yang saya suka karena surprising and dramatic in a good way, even without Photoshop. J
|
cemara di sepanjang rute bersepeda saya ke Gunung Sempu |
|
blissful beach |
|
golden gate to the ocean |
|
too much people. too much light. |
|
alone and away. |
|
umbrellas everywhere. |
Foto mana yang paling
kalian suka?
Love,
aku juga punya jelly, An :DD
ReplyDeletetapi diapusi seller.e, blitz.e ra iso murup --"
sama banget mon blitzku udah aku pencet-pencet ngga ngefek huahaha *toss*
Delete