The gate to "Maritime Culture". Ahoy, welcome on board.
Iwan Effendi feat Papermoon Puppet Theatre | Finding Lunang
Saya tidak meragukan keunikan Papermoon, tapi jujur saya agak bergidik saat melihat karya mereka (and not in a good way). Pementasan Papermoon pertama yang saya lihat adalah Mwathirika dan saya malah lebih tertarik untuk memperhatikan ekspresi dan gerakan dari the puppeters, instead of the puppets. Terlepas dari serangkaian boneka kayu yang creepy (bagi saya), wahana carrousel yang menjadi sentral instalasi ini ciamik punya.
Entang Wiharso | Borderless: Floating Islands
Rumit. Tiga fase pasangan di pulau terapung: pasangan muda yang bermimpi, hari pernikahan dan menatap masa depan, serta perspektif yang telah bergabung paska pernikahan. Tablo yang ketiga ini yang membuat saya mengerutkan dahi. I got the memo but still kinda disturbing. Dan jangan lupa payung dan pohon pisang, sang pelindung dari hujan atau cobaan.
Yahya Rifandaru | Aku Marah Karena Kau Tak Ramah (Sajak Laut)
Perfect decoration for my future yacht.